Kamis, Agustus 10, 2006

Mencintai Secukupnya

sesuatu yang berlebihan memang tidak baik....
Aku setuju dengan pernyataan tersebut. Berlebihan adalah sesuatu yang melampaui batas, dimana batasan-batasan itu selalu ada dalam kehidupan nyata...

sadarkah kita bahwa kita sudah melakukan sesuatu yang berlebihan??
menyayangi sesuatu yang berlebihan dan mencintai seseorang yang berlebihan adalah salah satunya. Betapa besar rasa kasih dan sayang kita pada anak kita, itu juga tidak boleh terlalu, karena apabila kita terlalu menanamkan kasih yang begitu dalam maka anak akan selalu dibayangi oleh orang tuanya. Dan pada saat kita kehilangan anak atau sebaliknya, maka yang ada hanya kesedihan yang tak berujung. Maka bila kita menyayangi anak-anak kita janganlah berlebihan, memang ini sesuatu yang sulit, tapi ini mesti kita sadari bahwa itu semua adalah titipan Illahi. Ini juga mengajarkan pada anak supaya anak mampu untuk mandiri.

Sama halnya dengan mencintai, kita jangan terlalu mencintai seseorang karena di saat kita terlalu mencintai di saat itu pulalah kita mesti siap dengan kehilangan dan kesedihan, karena semua yang di muka bumi ini tiada yang abadi….

mencintai yang kita miliki adalah wajar, tapi terlalu mencintai lebih baik jangan
karena itu hanya akan membuat sakit bagi yang mencintai...
belajar untuk mencintai dengan tidak berlebihan memang tidaklah mudah, mungkin cara yang paling tepat adalah belajar ikhlas dan menyadari bahwa semua adalah milik-Nya dan pasti akan kembali pada-Nya.

Mencintai dengan sederhana
Mencintai dengan secukupnya
Adalah salah satu cara menjadi manusia yang ikhlas
Ikhlas menerima dan menyadari bahwa tiada satupun yang kekal di dunia ini...

Maka marilah kita mencoba untuk ikhlas dalam menjalani segala sesuatu…
Supaya tak ada yang merasa tersakiti…..karena kehilangan…
meski dengan berat hati dan airmata menyertai.....

Minggu, Agustus 06, 2006

Refleksi Cinta

cermin adalah sebuah refleksi

cermin itu pernah buram oleh debu dan airmata
tiada yang sanggup menepikan

lalu sepasang tangan datang
dan mengusapnya dengan kasih dan sayang
hingga membuat cermin itu indah sepanjang hari

ya.. cermin itu kembali bening tiada buram
dan setiap yang menatapnya akan menemukan
sebuah refleksi diri yang nyata....

tapi....
tatkala damai dan bahagia mendera
sepasang tangan itu enggan memanjakannya lagi
tak seperti yang dulu...
yang sudi luangkan waktu dan cintanya
hanya untuk memberi perhatian untuk usap
debu dan airmata itu...

akupun tak tahu kenapa
ingin kudapatkan jawaban pasti
tapi tak pernah kutemukan...

oh...adakah cermin itu selalu bening dan indah
tanpa sentuhan sepasang tangan yang selalu
tepikan debu dan airmata itu??

akupun tak tahu...
yang kutahu saat ini ada sedikit buram
di sudut cermin itu
menguak sebuah refleksi kepedihan

ada tanya dan amarah yang menyeruak di balik hatiku
apakah buram itu akan menyelimuti
seluruh permukaan cermin itu?
dan mengapa dulu sepasang tangan itu membuat cermin itu
bening dan indah
bila nantinya tidak hanya akan membuat semakin buram
tapi malah akan membuat cermin itu
retak...berkeping
menjadi serpihan kelaraan...

wahai sepasang tangantegakah kau lakukan itu?
setelah semua terjadi
dengan segala keindahan dan kebahagiaan
yang tlah terpatri
untuk sebuah cermin yang senantiasa merindu kasihmu???

Allahuallam...tiada seorangpun yang tahu
akan rahasia-Nya...Aku hanya berdoa untuk yang terbaik
selalu...